PEMANFAATAN LIMBAH UDANG PADA PETERNAKAN ITIK LAYER GUNTUNG MANGGIS KOTA BANJARBARU

Tintin Rostini(1*), Danang Biyatmoko(2)

(1) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
(2) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat
(*) Corresponding Author

Sari


Telur itik diyakini masyarakat memiliki kandungan gizi lebih baik terutama kualitas proteinnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas pakan limbah udang , meningkatkan efisiensi waktu simpan atau daya simpan pakan fermentasi, meningkatkan pendapatan peternak itik layer dan dapat meningkatkan skill peternak itik dalam teknologi pengolahan pakan . khalayak saran yang digunakan adalah kelompok mitra peternak itik layer. Metode yang dilakukan terdiri dari : 1). Pelatihan, dilakukan selama 2 hari menggunakan modul pelatihan 2). Penyuluhan model PRA (Participatory Rural Appraisal), 3). Curah Pendapat (Brain storming), 4).Demonstrasi pembuatan limbah udang fermentasi (demo), menggunakan materi bahan limbah udang. 5). Kajian hasil pakan fermentasi dan 6). Evaluasi dan Monitoring Hasil (Monev). Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan beberapa indikator yang dibuat sebelum pelaksanaan kegiatan, disusun berdasarkan kriteria yang diperoleh pada saat survei awal kegiatan 1 bulan sebelum kegiatan demo dijalankan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan skill peternak, dan Tekhnologi fermentasi mampu meningkat kualitas nutrisi limbah udang fermentasi utamanya protein murni dalam single cell protein sebagai Protein Kasar (PK) yang meningkat dari 10.36 % menjdi 14.04 % dengan menurunkan bahan kering (BK) dari 80.16 % menjadi 77.85 % dan mampu meningkat kualitas fisik limbah udang fermentasi dari segi tekstur (lebih lunak), warna (lebih kecoklatan), bau (lebih harum) dan tidak mengandung adanya jamur patogen yang membahayakan, sehingga dapat meningkatkan efesinsi penggunaan pakan . Disimpulkan bahwa Teknologi pengolahan pakan ternak sangat diperlukan oleh peternak.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. 2017. Laporan Village Breeding Centre Itik. Dinas Peternakan Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan.

Biyatmoko, D. Dan T Rostini 2016. The Effect of protease enzyme eggs of Alabio Duck. International Journal of Biociensis, Vol 8 (2) p 202-208

Biyatmoko D. 2002. InternationalPenggunaan ampas sagu fermentasi dalam ransum itik Alabio jantan (Disertasi). Bogor : Institut Pertanian Bogor, Program Studi Ilmu Ternak, Program Pascasarjana.

Biyatmoko, D. 2012. Laporan Konsultan Itik : Desains Pengembangan Itik Tahun 2006 – 2010 di Kalimantan Selatan. Dinas Peternakan Dati I Kalimantan Selatan.

Fauzi, B. 1994. Itik Alabio perlu penanganan lebih lanjut. Kompas, 5 September 1994.

Fardiaz, S. 1988. Fisiologi Fermentasi Teknologi Pangan dan Gizi. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor. Bogor

Harjosworo, P. , dan Rukmiasih. 2003. Itik , Permasalahan dan Pemecahan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Istiana, E.S. Rohaeni dan Salfina. 1997. Pola pakan dan identifikasi pakan lokal untuk itik Alabio di Kalimantan Selatan. Kalimantan Scientiae No. 43 dan 44 Vol Januari – Maret 1997. Banjarbaru.

North, M.O., and D.D. Bell. 1997. Commercial Chicken Production Manual. 5th Ed. Van Nostrand Reinhold, New York.

Purwadaria,T., J. Darma, E. Wina dan T. Haryati. 2009. Pengaruh fermentasi A. Niger terhadap sorgum dan daun kaliandra. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia di Bogor.

Rostini T. 2017. Inoculan Differences in the Quality Of Physical and Nutrition quality palm fermentation fronds as animal feed. J. IOSR-JAVS : 10 (1) : 29-32

Rohaeni, S. ,D. Biyatmoko, Jumar. 1997. Profil usaha peternakan itik Alabio di Kalimantan. Kalimantan Scientiae Vol Januari-Maret No. 43 & 44, 1997. Univ. Lambung Mangkurat. Anggota tim.

Statistika Peternakan. 2018. Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan.

Sulistyaningsih. 2005. Perkembangan dan Permasalahan Usaha Ternak Itik alabio di Kalimantan Selatan. Makalah Focus Group of Discussion (FGD) Komoditi Itik di Kalimantan Selatan. Dinas Peternakan kab. Hulu Sungai Utara (HSU).

Utomo. 2014. Optimalisasi Pemanfaatan Itik Alabio Jantan sebagai Penghasil Daging. IPPTP. Banjarbaru. Hal. 13 – 16.

Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia, Jakarta.

Wizna ,E.M., Maria,S.N., Rusmana, Adrizal dan Y. Rizal. 2007. Pemanfaatan sagu cincang pengganti jagung dalam ransum itik lokal periode layer. Prosiding Seminar Nasional II, Ilmu Nutrisi dan makanan Ternak, Fapet IPB. 15 – 16 Juli 2007. Hal. 107 – 108.

Yu,B., C.C. Tsai, J. C. Hsu and P.W.S. Chiou. 2014. Effect of different source of dietary iber on growth performance, intestinal morphology and caecal carbohydrates of domestic geese. Brit. Poult. Sci. 39 : 560 – 567.




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/jpaiuniska.v5i2.2818

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, ISSN : 2461-0992

------------------------------------------------------------------------------------------------

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.