PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI WIRAUSAHA HALAL FOOD BAGI SANTRI TAHFIDZ
Ahmad Nurkhin
(1*), Muhsin Muhsin
(2), Satsya Yoga Baswara
(3), Dwi Puji Astuti
(4)
(1) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
(2) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
(3) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
(4) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang
(*) Corresponding Author
Sari
Santri hafidz membutuhkan kompetensi tambahan dalam memasuki dunia dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Santri hafidz harus mampu mengikuti perkembangan zaman agar tetap memiliki kompetensi dalam meraih penghasilan atau pendapatan. Baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga maupun kebutuhan lainnya. Di sisi lain, perkembangan wisata halal food di dunia dan di Indonesia menunjukkan prospek bisnis yang menarik. Peningkatan keterampilan wirausaha halal food dapat menjadi program yang urgen untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan kompetensi wirausaha halal food bagi santri hafidz. Mitra kegiatan pengabdian adalah PP As Salafy Al Asror Patemon yang telah memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan UNNES. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah sosialisasi, praktik dan pendampingan. Sosialisasi mengenai prospek bisnis halal food, dan praktik mengolah makanan atau cake and bakery. Kegiatan pengabdian melibatkan mitra profesional di bidang halal food sehingga akan menghasilkan kegiatan yang lebih berdaya guna. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan di Rumah Darin Kelurahan Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Rumah Darin merupakan mitra UMKM yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini dan bergerak di bidang cake and bakery, khususnya dengan produk utama pie susu darin. Mitra pengabdian sebagai peserta kegiatan adalah PP Al Asror yang mempunyai santri hafidz. Kegiatan diikuti 20 santri. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi mengenai pentingnya wirausaha oleh Bapak Dr. Muhsin dan dilanjutkan materi pembuatan roti basah dan roti kering oleh ibu Rachmawati (owner Rumah Darin). Kegiatan pengabdian dapat berjalan dengan lancar. Peserta mengikuti dengan penuh antusias. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat roti (cake). Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
Referensi
Chotimah, C. (2015). Pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren sidogiri pasuruan. Inferensi, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 8(1), 114–136.
Hoerniasih, N. (2017). Penerapan Nilai-nilai Agama Islam dalam Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Pondok Pesantren. In Seminar Nasional Pendidikan Nonformal FKIP Universitas Bengkulu (Vol. 1, pp. 94–106).
Nurkhin, A., Kusumantoro, & Kiswanto. (2015). Model Pendidikan Kewirausahaan di SMP Alam Ar Ridho. In Seminar Nasional “Entrepreneurship dan Profesionalitas Guru di Era MEA” (pp. 247–261). Wates: FE UNY Yogyakarta.
Sakdiyah, H. (2010). Revitalisasi entrepreneurship di pondok pesantren. Al-Hikam, V(2), 275–290.
Sujianto, A. E. (2016). Model Pendidikan Wirausaha di Pesantren. In The International Conference on University-Community Engagement (pp. 2–5). Surabaya.
Umam, K. (2016). Pendidikan Kewirausahaan di Pesantren sebagai Upaya dalam Membangun Semangan para Santri untuk Berwirausaha. EKSYAR: Jurnal Ekonomi Syari’ah, 3(1), 47–64.
Widodo, S. (2014). Model pendidikan kewirausahaan bagi santri untuk mengatasi pengangguran di pedesaan. Mimbar, 31(2), 171–179.
DOI:
http://dx.doi.org/10.31602/jpaiuniska.v5i2.2804
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, ISSN : 2461-0992
------------------------------------------------------------------------------------------------
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution 4.0 International License.