PENYALAHGUNAAN AMPHETAMIN PADA ATLET TINJU

Hegen Dadang Prayoga(1*), Novri Asri(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Sari


Penyalahgunaan obat-obatan saat ini telah menjadi masalah serius, dan mengenai  banyak kalangan, tanpa peduli akan status ekonomi seseorang. Sebagian timbul dari segi keingintahuan, sebagian dari segi mudah mendapatkan, atau khusus karena faktor psikologis seseorang atau juga dari sisi budaya yang mulai membuat keberadaan obat ini ’biasa’ dikonsumsi. Atlet ataupun pembina olahraga seringkali menginginkan adanya prestasi yang baik dalam waktu singkat padahal pembinaan prestasi merupakan proses yang memerlukan waktu tertentu. Mereka bisa saja menempuh jalan pintas penuh resiko dengan berbagai cara, di antaranya dengan mengkosumsi obat yang berlebihan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya doping dalam dunia olahraga. Seorang atlet melakukan doping pada umumnya diawali dari aspek alamiah para individu atlet maupun pelatihnya sendiri. Artinya, secara alami atau naluri setiap manusia, siapapun, kapanpun, dan di manapun, termasuk para pelaku olahraga (atlet dan pelatih) berpotensi untuk melakukan pelanggaran, ditambah lagi apabila lingkungan memberi kesempatan dan peluang bagi mereka untuk melakukan pelanggaran tersebut


Kata Kunci


Amphetamin, Atlet, Tinju

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


REFERENSI

Anton Hermawan. 2012.Perbandingan ketepatan shoting kegawang menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar pada tim sepak bola Banjarbaru. : Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNLAM.

Brands, B., Sproule, B., and Marshman, J. (Eds.). (1998). Drugs & Drug Abuse (3rd ed.). Addiction Research Foundation.

Dany H. Ludong. 2010. Pengaruh therapy community terhadap perbaikan kepribadian pengguna amphetamine. Balai Rehabilitasi BNN Baddoka.

Drug Enforcement Administration: Methamphetamine. Retrieved October 13, 2006, from

http://www.dea.gov/concern/meth_factsheet.html.

Edy D.P Duhe. 2012. Pengaruh pelatihan shadow boxing dengan metode interval Terhadap peningkatan Kapasitas aerobik maksimal (Studi Pada Petinju Sasana FIKK Universitas Negeri Gorontalo)

Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Kajian Para Pakar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Leo syahputra. 2008. Kamus besar bahasa indonesia: Lima bintang

KONI pusat. 1999. Pelaksanaan dan hasil program pelatihan Olahraga. Jakarta : KONI pusat

MEDLINEplus. (2004, November 8). Amphetamines (Systemic). Retrieved October 13, 2006, from http://medlineplus.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/uspdi/202031.html.

Moeslim, Mochamad. 1968. Test Pengukuran Dalam Olahraga : Yogyakarta : Sekolah tinggi olahraga Yogyakarta.

Nurhasan .1998. Penilaian pembelajaran Penjaskes. Jakarta : Universitas Terbuka

Penyusunan norma kemampuan fisik atlet pencak silat se-diy (http://eprints.uny.ac.id/9069/1/1%20-%2008602241061.pdf)

Sastropanoelar, S, 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Depdikbud.

Sifat dasar dan pengertian perbandingan http://padmimonang.wordpress. Com /2012/10/20/sifat-dasar-dan-pengertian-perbandingan-hukum/

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Universitas pendidikan indonesia (http://repository.upi.edu/operator/ uplhttp://file.upi

.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/1965)




DOI: http://dx.doi.org/10.31602/rjpo.v1i1.1723

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Index Jurnal :

                

Didedikasikan Untuk:

   

Riyadhoh : Jurnal Pendidikan Olahraga disebar luaskan oleh : Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.