https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/issue/feedJURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN2024-01-11T19:06:19+08:00Rudi Haryadiharyadi413@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman</strong> adalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal UNISKA. Terbit dua kali setahun (Juni dan Desember.) Jurnal ini menerbitkan penelitian dan artikel konseptual yang berkaitan dengan bidang ilmu bimbingan dan konseling, pendidikan, dan psikologi pendidikan. Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman secara <em>online</em> diterbitkan pada Vol. 1, No. 2, 2015 dan kini berlanjut terbit sebanyak dua kali setahun, yaitu pada bulan <strong>Juni</strong> dan <strong>Desember</strong>. Pada Desember 2022, jurnal ini telah terakreditasi dengan nomor: 204/E/KPT/2022 (<strong>SINTA 4</strong>). Jurnal ini menerapkan sistem peer-review. Setelah penulis mengirimkan naskah, peninjau akan meninjau makalah yang dikirim. Proses peninjauan menggunakan tinjauan double-blind, yang berarti bahwa identitas peninjau dan penulis disembunyikan dari peninjau, dan sebaliknya.</p><ul><li><strong>e-ISSN</strong>: <a title="e-ISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1449670511&1&&">2477-6300</a> (Online)</li><li><strong>DOI</strong>: 10.31602/jbkr</li><li><strong>SK Akreditasi</strong>: <a href="https://ppj.uniska-bjm.ac.id/wp-content/uploads/2022/12/jbkr-rahman-2026-min.pdf">204/E/KPT/2022</a> (SINTA 4)</li><li><strong>URL</strong>: <a href="/index.php/BKA/index">https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/</a></li></ul>https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13652HALAMAN DEPAN JBKR Vol. 9 No. 2 TAHUN 20232023-12-27T00:47:55+08:00Editor JBKRjbkr.uniskamab@gmail.com2023-12-25T00:00:00+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/11604Regulasi Emosi Ditinjau Dari Dukungan Sosial Teman Sebaya Pada Siswa SMP2023-12-25T21:09:47+08:00Cessna Nada Salsabilacessna.nada.salsabila@gmail.comYulia Fitrianiyulia.fitriani@dsn.ubharajaya.ac.id<p><em>Relationship between Emotion Regulation and Peer Social Support (Correlational Study of Emotion Regulation in View of Peer Social Support in Students in Junior High School X). The aim of this study to determine the relationship between emotional regulation and peer social support in students at X Junior High School. This study used a quantitative method with a correlational study. The subjects in this study were students of X Junior High School, using data collection techniquesCluster Random Sampling. The sample in this study amounted to 150 students. The measuring instrument used is a Likert scale. Based on the results of correlation analysisSpearman’s rho, it is known that there is a positive relationship between Emotion Regulation and Peer Social Support in students with a significance value of 0.000 (p<0.05) which means (Ha) is accepted and (Ho) is rejected, which means there is a positive relationship between Emotion Regulation and Social Support Friends of the same age. The relationship between Emotion Regulation and Peer Social Support has a correlation value of 0.320. these results indicate that, the higher the Peer Social Support, the higher the Emotion Regulation in Junior High School X students.</em><em></em></p><p><strong><em>________________________________________________________</em></strong></p><p>Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Dukungan Sosial teman Sebaya (Studi Korelasional tentang Regulasi Emosi diTinjau dari Dukungan Sosial Teman Sebaya Pada Siswa di Sekolah Menengah Pertama X). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan dukungan sosial teman sebaya pada siswa di Sekolah Menengah Pertama X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi korelasional. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama X, dengan teknik pengambilan data Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 orang siswa. Alat ukur yang digunakan ialah skala likert. Berdasarkan hasil analisis korelasi Spearman’s rho, diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Regulasi Emosi dengan Dukungan Sosial teman Sebaya pada siswa dengan nilai signifikansi 0.000 ( p < 0.05) yang artinya (Ha) diterima dan (Ho) ditolak, yang berarti terdapat hubungan yang positif antara Regulasi Emosi dengan Dukungan Sosial Teman Sebaya. Hubungan antara Regulasi Emosi dengan Dukungan Sosial Teman Sebaya memiliki nilai korelasi sebesar 0.320. hasil tersebut menunjukkan bahwa, semakin tinggi Dukungan Sosial Teman Sebaya maka semakin tinggi pula Regulasi Emosi pada siswa Sekolah Menengah Pertama X.<em></em></p>2023-12-25T01:05:10+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/11795Bagaimana Kesadaran Karier di Sekolah Menengah Pertama?2023-12-25T21:09:47+08:00Wahyu Nila Irdasariwahyu1900001029@webmail.uad.ac.idCaraka Putra Bhakticaraka.pb@bk.uad.ac.id<p><em>Success in a career is certainly the dream of every student and parent. However, behind career success, career maturity is needed so that students have career awareness within themselves. This article aims to describe the level of career awareness of students in class VIII junior high school. Career awareness is one part of the career maturity that students should have in their first year of entering school, starting from jobs, paths as well as career considerations and stereotypes that can hinder future careers. This article applies a quantitative survey method by collecting data from 128 junior high school (SMP) students. This data was collected by distributing a career awareness scale to students. The results show that as many as 79% of students have a low level of career awareness. The reasons why students have career awareness include being unrealistic in choosing a career, the influence of friends their age, and economic factors. Of course, counseling guidance services are needed to help alleviate career awareness problems, apart from that, interesting and joyful learning methods are also needed in the hope that students can develop career awareness. These methods include experiential learning, problem based learning, and training, the application of which is adapted to needs and Permendikbud No 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.</em><em></em></p><p><strong><em>___________________________________________________________</em></strong></p><p>Kesuksesan dalam karier tentunya menjadi dambaan setiap peserta didik dan orang tua. Akan tetapi dibalik kesuksesan karier tersebut diperlukan kematangan karier agar peserta didik memiliki kesadaran karier dalam dirinya. Artikel ini bertujuan mendiskripsikan tingkat kesadaran karier peserta didik di Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Kesadaran karier menjadi salah satu bagian kematangan karier yang hendaknya dimiliki peserta didik di tahun awal mereka masuk sekolah mulai dari pekerjaan, jalur serta pertimbangan karier dan stereotip yang dapat menghambat karier kedepannya. Artikel ini menerapkan metode pendekatan kuantitatif metode survey dengan mengumpulkan data dari 128 peserta ddik Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan menyebarkan skala kesadaran karier kepada peserta didik. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 79% peserta didik mempunyai tingkat kesadaran karier yang rendah. Penyebab peserta didik memiliki kesadaran karier diantaranya tidak realistis dalam memilih karier, pengaruh teman seusianya, dan faktor ekonomi. Tentunya layanan bimbingan konseling diperlukan untuk membantu mengentaskan masalah kesadaran karier, selain itu juga diperlukan metode yang menarik serta joyful learning dengan harapan peserta didik dapat mengembangkan kesadaran kariernya. Metode tersebut diantaranya experiential learning, problem based learning, dan pelatihan yang dalam penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan dan Permendikbud No 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.</p>2023-12-25T01:05:10+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12250Identifikasi Layanan Peminatan Dan Perencanaan Individual di LKSA AL-Amin Palangka Raya2023-12-27T00:46:09+08:00Ita Ristiawatiitarstiawti@gmail.comDesi Erawatiitarstiawti@gmail.comArini Safitriitarstiawti@gmail.com<p><em>The teenage phase is a phase that is closely related to the development phase. One of the tasks of teenagers is a selecting a career. Many teenagers lack the ability to develop themselves according to their interests. Therefore, this reseacrh aims to identify the facilities provided by one of the LKSAs in Palangka Raya City to students related to rubber guidance.Bu’s research informants are guidance and counseling teachers and 5 teenagers aged 14-15 years. This research uses descriptive qualitative reseacrh with data sampling techiques in this research using purposive sampling. Data collection uses interviews, observation and dokumentation. The results and research show that the service specifically regarding the development of interests has never been carried out and only provides classical guidance services. Even though it only directs through classical guidance, teenagers can use existing extracurricular activities can continue to the level of education according to their interests. Recommendations for futher research are expected to be able to add data and various sources and continue in providing service assistance to develop youth culture in LKSA Al-Amin Palangka Raya City.</em><em></em></p><p><strong><em>___________________________________________________________</em></strong></p><p>Fase remaja merupakan fase yang berkaitan erat dengan fase perkembangan. Adapun salah satu tugas remaja yaitu pemilihan karier, banyak remaja yang kurang memiliki kemampuan dalam mengembangkan karir sesuai minat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasilitas yang diberikan oleh salah satu LKSA di Kota Palangka Raya kepada siswa-siswi terkait bimbingan karier. Informan penelitian ini adalah guru BK dan remaja usia 14-15 tahun berjumlah 5 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa layanan secara khusus terkait pengembangan minat belum pernah dilakukan dan hanya memberikan layanan bimbingan klasikal. Meskipun hanya mengarahkan melalui bimbingan klasikal, minat remaja dapat tersalurkan melalui ekstrakurikuler yang ada serta dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan sesuai dengan minat. Adapun rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat menambah data dari berbagai sumber dan melanjutkan pada pemberian bantuan layanan untuk mengembangkan minat remaja di LKSA Al-Amin Kota Palangka Raya.</p>2023-12-25T01:05:10+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12412Bimbingan Dan Konseling, Tes Psikologis, dan Keterampilan Kepemimpinan Sangat Diperlukan Dalam Mempersiapkan Generasi Emas2023-12-25T21:09:47+08:00Sutirna Sutirnasutirna@staff.unsika.ac.idRamdhan Witarsadrdadan19@gmail.com<p><em>The purpose of this study is to provide input on the importance of psychological testing, the provision of guidance and counseling services, and the ability of mandatory skills for future leaders. This study uses a survei approach to students to be asked for opinions about the need for psychological tests, providing guidance and counseling services and leadership skills that must be possessed by a leader. The research subjects are fifth semester students at Singaperbangsa Karawang University who have received guidance and counseling courses. The data collection technique uses a survei through google form and data processing is directly taken from google form by using percentage figures. The results of this survei research concluded that psychological tests, providing guidance and counseling assistance are very necessary for future leaders and the main skills that must be possessed by prospective leaders are qualified leadership skills. This is also reinforced by the results of descriptive hypothesis testing using the SPSS software program which produces sig. (2 tailed) is 0.023, because 0.023 < 0.05 then based on the hypothesis testing criteria it is accepted or in other words that guidance and counseling, psychological tests, and leadership skills are really needed for future leaders.</em><em></em></p><p><strong><em>___________________________________________________________</em></strong></p><p>Tujuan penelitian ini ingin memberikan masukan tentang pentingnya tes psikologis, pemberian layanan bimbingan dan konseling, dan kemampuan keterampilan wajib bagi calon seorang pemimpin di masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei kepada mahasiswa untuk diminta pendapat tentang perlukah tes psikologi, pemberian layanan bimbingan dan konseling serta keterampilan kepemimpinan yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester lima di Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah memperoleh mata kuliah bimbingan dan konseling. Teknik pengumpulan data menggunakan survei melalui google form dan pengolahan data secara langsung diambil dari google form dengan menggunakan angka persentase. Hasil penelitian survei ini disimpukan bahwa tes psikologi, pemberian bantuan bimbingan dan konseling sangat diperlukan bagi calon pemimpin masa depan serta keterampilan utama yang harus dimiliki oleh calon pemimpin adalah keterampilan kepemimpinan yang mumpuni. Hal ini juga diperkuat oleh hasil pengujian hipotesis deskriptif dengan menggunakan program lunak SPSS menghasilkan sig. (2 tailed) sebesar 0,023, karena 0,023 < 0,05 maka berdasarkan kriteria pengujian hipotesis diterima atau dengan kata lain bahwa bimbingan dan konseling, tes psikologi, dan keterampilan kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk pemimpin dimasa depan.</p>2023-12-25T01:05:10+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12418Peran Guru BK dalam Membantu Penyesuaian Diri Santri Baru di Pondok Pesantren2023-12-25T21:09:47+08:00Feby Noviantinovifeby98@gmail.comDesi Erawatinovifeby98@gmail.comArini Safitrinovifeby98@gmail.com<p><em>Independence in new students is a fundamental thing that must be possessed by students in order to support a better pesantren life. The role of counseling teachers is one of the supports for new students in achieving independence, whether or not there is a role of counseling teachers in supporting the independence of students. The purpose of this study is to determine whether or not the role of counseling teachers in helping new students to make self-adjustment to achieve independence. This study uses a descriptive qualitative research approach with the primary data source is a counseling teacher with a S.Ag graduate, who has been working at MA for three years. As the initial data is the 10th grade students both science and language totaling 10 students, then in collecting research data through observation, interviews and documentation. Through the results of the research conducted, the role of counseling teachers for new students in increasing independence can be said that there is no program developed related to the independence of new students. The guidance or services provided are still limited to general services provided to all new students related to the introduction of the school environment and the boarding school itself. In further research, a study can be conducted on how much influence the counseling teacher has in helping new students adapt to the new environment</em><em>.</em><em></em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p><p>Kemandirian pada santri baru merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh para santri demi menunjang kehidupan pesantren yang lebih baik. Peranan guru BK menjadi salah satu penunjang untuk santri baru dalam mencapai kemandirian, ada tidaknya peranan guru BK dalam menunjang kemandirian santri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya peranan guru BK dalam membantu para santri baru untuk melakukan penyesuaian diri untuk mencapai kemandirian. Kajian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data primer adalah guru BK dengan lulusan S.Ag, telah tiga tahun lamanya bekerja di MA. Sebagai data awal adalah para santri kelas 10 baik Ipa dan Bahasa berjumlah 10 santri, selanjutnya dalam pengumpulan data penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Melalui hasil penelitian yang dilakukan, peranan guru BK untuk santri baru dalam meningkatkan kemandirian dapat dikatakan belum ada program yang dikembangkan terkait kemandirian santri baru. Bimbingan atau layanan yang diberikan masih sebatas layanan umum diberikan seluruh santri baru terkait pengenalan lingkungan sekolah serta pondok pesantren itu sendiri. Dalam penelitian selanjutnya dapat dilakukan sebuah penelitian mengenai seberapa besar pengaruh guru BK dalam membantu para santri baru dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.</p>2023-12-25T01:05:11+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12599Pengaruh Konseling Kelompok Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Kecemasan Karir Siswa Kelas XI SMK Madinatul Ulum2023-12-25T21:09:47+08:00Yurike Kinanthy Karamoyyurikekaramoy@gmail.comMarta Letisiamartaletisiakalianda@gmail.comFakhruddin Mutakinfakhrudcounseling@gmail.com<p><em>This study aims to examine the effect of cognitive resolution technique group counseling on the career anxiety of class XI students at Madinatul Ulum Vocational School. This research is quasi-experimental. The respondents studied were 16 out of 60 students taken using a systematic sampling method. The data collection method used in this research is the questionnaire and documentary method. The instrument used in this research is a career anxiety scale questionnaire which contains 29 questions. Data analysis used the Wilxocon Signed Rank Test and the Mann Whitney Test with the help of the SPSS version 26 application. The results of this study stated that there was an influence of cognitive adjustment technique group counseling on the career anxiety of class XI students at Madinatul Ulum Vocational School. It was found that there was a difference in the average post-test score for career anxiety in the experimental group and the control group. It is recommended for future researchers to consider the individual factors of each respondent such as activeness, student seriousness, and consider every aspect of each indicator in order to obtain appropriate and optimal results.</em></p><p><em>_____________________________________________________________________</em></p><p><em></em>Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh konseling kelompok teknik restrukturisasi kognitif terhadap kecemasan karir siswa kelas XI SMK Madinatul Ulum. Penelitian ini merupakan kuasi-eksperimental. Responden yang diteliti sebanyak 16 dari 60 siswa yang diambil dengan menggunakan metode sampling sistematis. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan dokumenter, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket skala kecemasan karir yang berisi 29 butir soal. Analisa data menggunakan <em>Uji Wilxocon Signed Rank Test</em> dan <em>Uji Mann W</em><em>hitney</em> dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh konseling kelompok teknik restrukturisasi kognitif terhadap kecemasan karier siswa kelas XI SMK Madinatul Ulum. Ditemukan adanya perbedaan rata-rata nilai <em>post-test</em> kecemasan karir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan faktor individual dari masing-masing responden seperti faktor keaktifan, keseriusan siswa, dan mempertimbangkan setiap aspek dari masing-masing indikator agar mendapatkan hasil yang sesuai dan lebih maksimal lagi.</p>2023-12-25T01:05:11+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12876Konseling Kelompok Self-Management Untuk Mereduksi Hubungan Parasosial2023-12-25T21:09:47+08:00Farhan Faturachmanfarhanfathurachmanz@gmail.comAhman Ahmanfarhanfathurachmanz@gmail.comAnne Hafina Hadiwinatafarhanfathurachmanz@gmail.com<p><em>This research was motivated by several findings of problems in schools related to parasocial relationship behavior. Based on findings from various sources and observations, it turns out that this behavior has a big influence on students' social interactions at school. The aim of this research is to help students reduce parasocial relationship behavior by using self-management techniques. This research uses a quantitative approach with the Single Subject Research (SSR) method and uses an A-B-A reversal design. Respondents numbered 600 people who were class XI students at SMA Negeri Sumedang. The instrument used is a parasocial relationship scale with 24 items. The results of data collection show that there are 4 students who have a tendency to behave in parasocial relationships. So the four students were used as research subjects using self-management group counseling. Based on the results of the analysis that has been carried out, it shows that group counseling with self-management techniques has an effect in reducing the tendency for parasocial relationship behavior.</em><em></em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa temuan permasalahan di sekolah yang berkaitan dengan perilaku hubungan parasosial. Berdasarkan temuan dari berbagai sumber dan observasi ternyata perilaku tersebut sangat berpengaruh terhadap interaksi sosial siswa disekolah. Tujuan penelitian ini untuk membantu siswa mengurangi perilaku hubungan parasosial dengan menggunakan teknik <em>self management</em><em>. </em>Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode <em>Single Subject Research </em>(SSR) dan menggunakan desain <em>reversal </em>A-B-A. Responden berjumlah 600 orang yang merupakan siswa kelas XI SMA Negeri Sumedang. Instrumen yang digunakan merupakan skala hubungan parasosial <em>(Parasocial relationship) </em>yang berjumlah 24 item. Hasil pengumpulan data menunjukan bahwa terdapat 4 siswa yang memiliki kecenderungan perilaku hubungan parasosial. Sehingga empat siswa tersebut dijadikan sebagai subjek penelitian dengan menggunakan konseling kelompok <em>self management. </em>Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konseling kelompok dengan teknik <em>self management </em>berpengaruh dalam menurunkan kecenderungan perilaku hubungan parasosial.2023-12-25T01:05:11+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12977Menelisik Curiosity Dan Pengambilan Keputusan Mahasiswi Pengguna Kosmetik Pemutih Wajah2023-12-25T21:09:47+08:00Angeline Hosana Zefany Tariganangelinehosanatarigan@gmail.comMalinda Wijayamalindawijaya.official@gmail.comIndra Prapto Nugrohoipnugroho@fk.unsri.ac.idYeni Anna Appulembangyenianna@fk.unsri.ac.id<p><em>The purpose of this study is to find out how curiosity with decision-making in </em><em>student </em><em>us</em><em>ing</em><em> facial whitening cosmetics.The hypothesis in this study is the existence of a relationship of curiosity with (1) vigilance. ( 2 ) hypervigilance, ( 3 ) buckpassing, (4) Procrastination in </em><em>student</em><em> using facial whitening cosmetics. The decision-making variable is measured using the standard scale mdmq (mann, et.al 1997), and the variable of curiosity was measured by developing a liquid model scale measurement based on the case theory,</em><em> </em><em>et.al (2004). Data analysis carried out using a technique which showed that gave pearson product with vigilance show curiosity value significantly by 0,000 ( p<0,05 ) of r</em><em> </em><em>=</em><em> </em><em>0,</em><em>31</em><em>5 which means having a positive relationship.Curiosity and the next hypervigilance showed significantly by 0,000 ( p<0,05 ) of r = -0,</em><em>307</em><em> which means having a negative.The third dimension with buckpassing show curiosity value significantly by 0,000 ( p<0,05 ) of r = -0,</em><em>311</em><em> which means having negative relationship.And the last dimension with procrastination show curiosity value significantly by 0,00</em><em>3</em><em> ( p<0,05 ) of r = -0,</em><em>158</em><em> which means having negative relationship.</em><em></em></p><p><strong><em> _____________________________________________________________</em></strong></p><p align="justify">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana <em>curiosity</em> dengan pengambilan keputusan pada mahasiswi pengguna kosmetik pemutih wajah. Hipotesis dalam penelitian ini ialah adanya hubungan <em>curiosity</em> dengan pengambilan keputusan (1) <em>vigilance</em>, (2) <em>hypervigilance</em>, (3) <em>buckpassing</em>, (4) <em>procrastination)</em> pada wanita pengguna kosmetik pemutih wajah. Variabel pengambilan keputusan diukur dengan menggunakan skala baku MDMQ (Mann, dkk, 1997) dan variabel <em>curiosity</em> diukur dengan mengembangkan alat ukur skala model likert berdasarkan teori Kashdan, dkk (2004). Analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi <em>pearson product moment</em> yang menunjukan bahwa <em>curiosity</em> dengan <em>vigilance</em> menunjukan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = 0,315 yang berarti memiliki hubungan positif. Selanjutnya <em>curiosity</em> dan <em>hypervigilance</em> menunjukan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = -0,307 yang berarti memiliki hubungan negatif. Dimensi ketiga <em>curiosity</em> dengan <em>buckpassing</em> menunjukan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = -0,311 yang berarti memiliki hubungan negatif. Dan dimensi terakhir <em>curiosity</em> dengan <em>procrastination</em> menunjukan nilai signifikan sebesar 0,003 (p<0,05) dengan nilai r = -0,158 yang berarti memiliki hubungan negatif.</p>2023-12-25T01:05:11+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13051Gender and Living Situation-Based Sibling Rivalry: Solutions Through Family Counseling2023-12-26T12:51:19+08:00Miswanto Miswantomiswanto@unimed.ac.idNur Aininurainisamsul@unimed.ac.idYuda Syahputrayuda.syahputra@unindra.ac.idNur Arjaniarjani1961@unimed.ac.idSiti Mukminah Sinagamukminahs221@gmail.com<p><em>Considering the high number of cases of sibling rivalry which can affect children's psychological health and family dynamics</em><em>. </em><em>This research aims to examine differences in sibling rivalry in terms of gender and living with parents or guardians (grandmother/siblings), as well as the implications of family counseling as an effort to prevent student sibling rivalry. This research is comparative research, the research sample was selected using random sampling technique. The research sample consisted of 241 students (25.7% men and 74.3% women). Data was collected using the sibling rivalry questionnaire (SRQ), which consists of 27 question items. Through the application of the RASCH model, the questionnaire was reviewed to determine internal consistency and measurement structure</em><em>.</em><em> </em><em>The analysis technique uses descriptive analysis and Anova with the help of JASP Version 18.0. The results show there are significant differences between sibling rivalry based on gender and living together. In addition, </em><em>female</em><em> tend to behave in sibling rivalry at home compared to m</em><em>ale</em><em>.</em><em> </em><em>Further research is recommended to identify other factors that influence sibling rivalry, including economic conditions and parental education.</em><em></em></p><p><strong><em>____________________________________________________________</em></strong></p>Mengingat tingginya kasus <em>sibling rivalry</em> yang dapat mempengaruhi kesehatan psikologis anak dan dinamika keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan <em>sibling rivalry</em> ditinjau dari <em>gender</em> dan tinggal bersama orang tua atau wali (nenek/saudara), serta implikasi konseling keluarga sebagai upaya pencegahan <em>sibling rivalry</em> siswa. Penelitian ini adalah penelitian komparatif, sampel penelitian dipilih dengan teknik <em>random sampling</em>. Sampel penelitian terdiri dari 241 siswa (25,7% laki-laki dan 74,3% perempuan). Data dikumpulkan dengan <em>Sibling Rivalry Questionnaire</em> (SRQ), yang terdiri dari 27 item pertanyaan. Melalui penerapan model RASCH, kuesioner ditelaah untuk menentukan konsistensi internal dan struktur pengukuran. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif dan Anova dengan bantuan JASP Version 18.0. Hasil menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara <em>sibling rivalry</em> berdasarkan gender dan tinggal bersama. Selain itu, perempuan cenderung berperilaku <em>sibling rivalry</em> ketika di rumah dibandingkan dengan laki-laki. Disarankan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi sibling rivalry, termasuk kondisi ekonomi dan pendidikan orang tua.2023-12-25T01:05:11+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13320Profil Eksplorasi Karier Siswa Kelas X SMA Angkasa 12023-12-25T21:09:47+08:00Yuliana Dafrosa Armatyulianadafrosaarmat@gmail.comEvi Delivianayulianadafrosaarmat@gmail.comRenatha Ernawatiyulianadafrosaarmat@gmail.com<p><em>This research was conducted to understand the career exploration of class X students at SMA Angkasa 1 Halim Perdana Kusumah, East Jakarta. Career exploration is a phase where individuals seek a deep understanding of work, career alternatives, choices in career fields, and career preparation when entering the world of work. The aim of this research is to assess the extent to which students explore careers according to their talents and interests. Using quantitative research methods and a survey design that was analyzed descriptively, data was collected through a 40-item career exploration questionnaire distributed via Google Form to 101 out of a total of 359 students. The results of the analysis show variations in students' career exploration, influenced by factors such as gender, age, and the career exploration aspects analyzed. These results indicate the need for a multifaceted approach in helping students develop their understanding of careers and future planning. In the end, this research can provide reference material and further study for students who plan to conduct more in-depth research regarding career exploration.</em><em></em></p><p><strong><em>____________________________________________________________</em></strong></p><p>Penelitian ini dilakukan untuk memahami eksplorasi karier siswa kelas X SMA Angkasa 1 Halim Perdana Kusumah Jakarta Timur. Eksplorasi karier merupakan fase di mana individu mencari pemahaman mendalam tentang pekerjaan, alternatif karier, pilihan dalam bidang karier, dan persiapan karier saat memasuki dunia kerja. Tujuan penelitian ini adalah menilai sejauh mana siswa mengeksplorasi karier sesuai dengan bakat dan minat mereka. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dan desain survei yang dianalisis secara deskriptif, data dikumpulkan melalui angket eksplorasi karier berjumlah 40-item yang disebarkan melalui Google Form kepada 101 dari total 359 siswa. Hasil analisis menunjukkan variasi dalam eksplorasi karier siswa, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, dan aspek eksplorasi karier yang dianalisis. Hasil ini mengindikasikan perlunya pendekatan beragam dalam membantu siswa mengembangkan pemahaman mereka tentang karier dan perencanaan masa depan. Pada akhirnya penelitian ini dapat menyediakan bahan referensi dan studi lanjut bagi mahasiswa yang berencana melakukan penelitian lebih mendalam mengenai eksplorasi karier.</p>2023-12-25T01:05:12+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13343Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama2023-12-25T21:09:47+08:00Dio Herlinggadioherlingga007@gmail.comAbd. Basithdioherlingga007@gmail.comKamaruddin Kamaruddindioherlingga007@gmail.com<p><em>The purpose of this study is 1) to describe students' study habits in the viii class. 2) to describe the lessons of students in the eighth grade. 3) to find out the relationship between study habits and student achievement in classroom viii. This method of research is a correlation with a quantitative approach. The research population is the entire eighth graders, SMPN 19 singkawang. The sampling technique in this study is a tedium sampling technique. The sample in this study includes all viii-b and viii-c students at SMPN 19 singkawang with the number of 58 students. The data-gathering technique in this study based on student study habits and the corresponding value documentation of all the classes in viii-b and viii-c classes. The data analysis technique used is the spearman rank correlation. Research indicates that, 1) high rating student learning habits are based on a student's value percentage percentage average of 69. 2) moderate student learning performance with an average of 62. 3) there is no link between student study habits and student achievement of.756, with 0.10 correlation and 1% coefficient determinations</em><em>.</em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p><p>Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kebiasaan belajar siswa pada kelas VIII (2) mendeskripsikan pembelajaran siswa kelas VIII, dan (3) untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas viii. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 19 Singkawang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik tedium sampling. Sampel dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas VIII-B dan VIII-C SMPN 19 Singkawang yang berjumlah 58 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan kebiasaan belajar siswa dan dokumentasi nilai yang sesuai seluruh kelas pada kelas viii-b dan viii-c. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi rank spearman. Penelitian menunjukkan bahwa, 1) kebiasaan belajar siswa yang dinilai tinggi didasarkan pada persentase nilai rata-rata siswa sebesar 69. 2) prestasi belajar siswa yang sedang dengan rata-rata 62. 3) tidak terdapat hubungan antara kebiasaan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. 756, dengan korelasi 0,10 dan koefisien determinasi 1%.</p>2023-12-25T01:05:12+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13390Pengembangan Self-Help Book Berbasis Teknik Symbolic Modeling Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik2023-12-25T21:09:47+08:00Nurul Alvi Novalindanurulalvi70@gmail.comEvi Afiatinurulalvi70@gmail.comRaudah Zaimah Dalimunthenurulalvi70@gmail.com<p><em>This research aims to develop media in the form of self-help book technique based symbolic modeling. The book was developed with the aim of helping students improve their career planning, especially students at SMAN 1 Cilegon. Apart from that, the book consists of 10 chapters, each chapter can provide information related to how to improve career planning, what are the causes of career planning obstacles, how to recognize the direction of interests and talents, inspirational figures who can be used as rolemodel, etc. Methods use model development Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). This research uses quantitative and qualitative data obtained from research subjects who are media and materials experts, linguists, practitioner experts or guidance and counseling teachers, as well as class XI students. The results of this research prove that self-help books or self-help book got a percentage score of 84.28%, which means it is good and suitable for use without the need for revision. Conclusions from research into the development of media self-help book This is suitable to be used and utilized, especially by students, in improving their career planning. Future researchers are expected to be able to develop self-help book technique based symbolic modeling more broadly.</em><em></em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media berupa buku bantuan diri atau <em>self-help book </em>berbasis teknik <em>symbolic modeling. </em>Buku tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk membantu pserta didik dalam meningkatkan perencanaan kariernya khususnya pada peserta didik SMAN 1 Cilegon. Selain itu, buku tersebut terdiri dari 10 <em>chapter</em> yang dimana masing-masing <em>chapter</em> dapat memberikan informasi terkait bagaimana meningkatkan perencanaan karier, apa saja penyebab terhambatnya perencanaan karier, cara mengenali arah minat dan bakat, tokoh-tokoh inspiratif yang bisa dijadikan <em>rolemodel, </em>dll. Metode yang digunakan melalui tahapan penelitian yang menggunakan pengembangan model <em>Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation </em>(ADDIE). Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif dan kualitatif yang didapatkan dari subjek penelitian ahli media dan materi, ahli bahasa, ahli praktisi atau guru bimbingan dan konseling, serta peserta didik kelas XI. Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa buku bantuan diri atau <em>self-help book </em>mendapatkan nilai presentase sebesar 84,28% yang artinya baik dan layak untuk digunakan tanpa perlu adanya revisi. Kesimpulan dari penelitian pengembangan media buku bantuan diri atau <em>self-help book </em>ini layak untuk digunakan dan dimanfaatkan khususnya peserta didik dalam meningkatkan perencanaan kariernya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan buku bantuan diri <em>self-help book </em>berbasis teknik <em>symbolic modeling </em>secara lebih luas.2023-12-25T01:05:12+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13506Pengaruh Teman Sebaya terhadap Motivasi Belajar Siswa2023-12-25T21:09:47+08:00Anisa Rosaanisarosa280@gmail.comNelyahardi Nelyahardianisarosa280@gmail.comDinny Rahmayantyanisarosa280@gmail.com<p><em>This research aims to describe and reveal the influence of peers on the learning motivation of class IX students at SMP Negeri 19 Jambi City. The research approach applied in this research is quantitative research. The type of research used in this research is Expost Facto research. The research population to be studied is 246 students. The sampling technique in this research was using Simple Random Sampling. With a sample of 148 students. The data collection techniques and tools used were observing and distributing questionnaires to respondents. Data analysis uses the C formula percentage calculation, normality test, linearity test, and simple regression analysis. The results of the research show that the significant linearity value obtained is 0.000 < 0.05, the t value = 2.879 and the t table = 1.663 at the 5% significance level. Based on the known value that is 2.317>1.663, the accepted hypothesis is accepted. These results indicate that the peer variable (X) has a significant effect on the learning motivation of class IX (Y) students. The recommendations for future researchers so that they can be used as material for consideration and development of guidance and counseling service programs in schools.</em><em></em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p><p>Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan pengaruh teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa kelas IX di SMP Negeri 19 Kota jambi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini ialah jenis penelitian <em>Expost Facto</em>. Populasi penelitian yang akan diteliti berjumlah 246 siswa. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini ialah menggunakan <em>Simple Random Sampling</em>. Dengan sampel sebanyak 148 siswa. Teknik dan alat pengumpulan data yang dilaksanakan yaitu melakukan observasi dan penyebaran kuesioner atau angket kepada responden. Data dianalisis menggunakan perhitungan persentase formula C, uji normalitas, uji linearitas, dan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh nilai signifikan dari linearity 0,000 < 0,05,nilai t hitung = 2.879 dan t tabel = 1,663 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan nilai yang diketahui bahwa 2,317>1,663 maka hipotesis yang diajukan diterima. Hasil ini menunjukan bahwa teman sebaya variabel (X) berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas IX (Y). Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya agar menjadi bahan pertimbangan dan pengembangan program layanan BK di sekolah.</p>2023-12-25T01:05:12+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12333Pengaruh Regulasi Diri dan Efikasi Diri terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja2023-12-25T21:09:47+08:00Iin Sarah Nabilaiinsarahn@gmail.comDwi Nastitiiinsarahn@gmail.com<p><em>This study aims to determine the effect of self-regulation and self-efficacy on academic procrastination in working Muhammadiyah Sidoarjo University students. This study uses correlational quantitative methods. The population in this study amounted to 2,708 students with a sample of 310 students of Muhammadiyah Sidoarjo</em><em>University</em><em> who worked based on the Isaac and Michael table with an error rate of 5%. The sampling technique used was simple random sampling. Data collection in this study used an academic procrastination scale, a self-regulation scale, and a self-efficacy scale. The data analysis technique in this study used multiple regression analysis techniques assisted by the JASP statistical program version 16 for windows. The results showed that self-regulation and self-efficacy can affect academic procrastination with a value of F = 71.705 and a significance of 0.001 (p < 0.05), meaning that there is a significant influence between self-regulation and self-efficacy</em><em> </em><em>on academic procrastination in working Muhammadiyah Sidoarjo University students.</em><em> </em><em>For further research, you can use subjects with a wider scope that are not within the scope of just one university in order to obtain more representative results.</em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi diri dan efikasi diri terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang bekerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 2.708 mahasiswa dengan sampel sebanyak 310 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang bekerja didasarkan pada tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan sebesar 5%. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala prokrastinasi akademik, skala regulasi diri, dan skala efikasi diri. Teknik analisis data dalam peneltian ini menggunakan teknik analisis regresi ganda (multiple regression analysis) dibantu dengan program statistik JASP versi 16 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dan efikasi diri dapat memengaruhi prokrastinasi akademik dengan nilai F = 71.705 dan signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05) artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara regulasi diri dan efikasi diri terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang bekerja. Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan subjek dengan cakupan yang lebih luas yang dimana tidak dalam lingkup satu universitas saja agar memperoleh hasil yang lebih representatif.</p>2023-12-25T01:05:12+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13146Pengaruh Dukungan Orang Tua dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik Siswa2023-12-25T21:09:47+08:00Afifudin Afifudinszauji@gmail.comYoto Yotoszauji@gmail.com<p><em>Various factors can influence students' academic achievement, such as mental problems, motivation, parental role or support, and so on. This research was carried out with the aim of empirically testing the influence of parental support and achievement motivation on students' academic achievement in Islamic boarding school-based vocational high schools. The research was conducted at Darut Tauhid Bangil Pasuruan Vocational School, East Java. The population was all class XII students at Darut Tauhid Vocational School who lived in the boarding school, and the Saturated Sampling method was used. Data collection techniques include questionnaires and documentation. The research results show that motivation has a significant positive effect on student academic achievement, and parental support has a significant positive effect on student academic achievement. Motivation and parental support simultaneously influence students' academic achievement in Islamic boarding school-based vocational schools with an influence of 53.7%. Based on these results, we recommend that further research be conducted in public schools, where students can freely take tutoring or study guidance, so that future researchers can use other variables, such as the influence of tutoring or study guidance, friends in the surrounding environment and so on.</em></p><p><strong><em>_____________________________________________________________</em></strong></p><p>Berbagai faktor dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa seperti masalah mental, motivasi, peran atau dukungan orangtua, dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakuan dengan tujuan untuk menguji secara empiris pengaruh dukungan orang tua dan motivasi berprestasi terhadap prestasi akademik siswa di sekolah menengah kejuruan berbasis pondok pesantren. Penelitian dilakukan di SMKS Darut Tauhid Bangil Pasuruan, Jawa Timur. Populasi adalah seluruh siswa kelas XII SMK Darut Tauhid yang tingal di pondok, dan digunakan metode Sampling Jenuh. Teknik pegumpulan data yaitu angket, dan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi akademik siswa, dan dukungan orangtua berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi akademik siswa. Motivasi dan dukungan orangtua secara simultan berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa di SMK berbasis pondok pesantren dengan pengaruh sebesar 53,7 %. Berdasarkan hasil ini, kami merekomendasikan agar penelitian selanjutnya dapat dilakukan di sekolah umum, dimana para siswa dapat secara bebas mengkuti les atau bimbingan belajar, sehingga peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lainnya, seperti pengaruh les atau bimbingan belajar, teman di lingkungan sekitar dan lain sebagainya.</p>2023-12-25T01:05:13+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12916Analisis Latar Belakang Pendidikan Guru BK dalam Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP2023-12-25T21:09:47+08:00Raudah Zaimah Dalimuntheraudah@untirta.ac.idAhmad Wildan Hilmiwieldan35@gmail.comNurul Rahmaniarahm4.nr1@gmail.comSiti Nurhalimahsn9861533@gmail.comFitri Saqinah Ramadaniramadanifitrisaqinah@gmail.comSandrina Shafa Muliasandrinashfm@gmail.com<p><em>This study aims to determine the implementation of guidance and counseling services based on the educational background of guidance and counseling service teachers in one of the junior high school in Serang City. This research method is a case study qualitative research used to answer questions on the phenomenon studied in depth to find out the patterns that arise in the phenomenon. The data analysis technique used in this research is narrative analysis technique. This research discusses the phenomenon of educational background in providing guidance and counseling services in school. The data in this study were obtained from interviews with four guidance and counseling teachers at school. The results show that there are differences in the implementation of guidance and counseling services based on the educational background of guidance and counseling teachers. Future researchers are expected to examine differences in the background of guidance and counseling service teachers in several school in order to get more information about the influence of the educational background of guidance and counseling service teachers on the implementation of guidance and counseling services.</em><em></em></p><p><strong><em> _____________________________________________________________</em></strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan latar belakang pendidikan guru layanan bimbingan dan konseling di salah satu SMP di Kota Serang. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus digunakan untuk menjawab pertanyaan pada fenomena yang dikaji secara mendalam untuk mencari tahu pola-pola yang muncul pada fenomena tersebut. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis naratif. Penelitian ini membahas fenomena latar belakang pendidikan dalam memberikan layanan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Data pada penelitian ini diperoleh dari wawancara kepada empat guru bimbingan dan konseling di sekolah. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pelaksanaan layanan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan latar belakang pendidikan guru bimbingan dan konseling. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti perbedaan latar belakang guru layanan bimbingan dan konseling di beberapa sekolah agar lebih banyak mendapatkan informasi mengenai pengaruh latar belakang pendidikan guru layanan bimbingan dan konseling terhadap pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.</p>2023-12-25T01:05:13+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/12918Persepsi Siswa SMPN 10 Kota Serang Terhadap Perilaku Pacaran Di Kalangan Remaja2023-12-25T21:09:47+08:00Gilang Ramadangilangramadan1600001272@gmail.comFaiza Ni’mah Fillahfaizafillah13@gmail.comAmaini Rahmahrahmahamaini@gmail.comMaharani Lilhawaditsimhraniii03@gmail.comAisah Aisahaisyaisah083@gmail.comMohamad Rizqi Mubarokrizqibarok596@gmail.com<p><em>The phenomenon of dating among teenagers is familiar, even it is also a trend for young people today. The purpose of this research is to obtain a description of students' perceptions of dating behavior at SMP Negeri 10 Serang City. This research uses a qualitative method of phenomenology type. The data collection used structured interviews. The results showed that students' perceptions of dating behavior were (1) Dating is a self-encouragement, as a support system, and encouragement to go to school. (2) The positive impact of dating, can tell about the problems we experience. While the negative impact can fall into precocious things. (3) By dating students can reduce loneliness. There are two factors driving dating behavior, among others: environmental factors and the need for affection. Efforts made by bk teachers are making rules prohibited from dating, providing services about the dangers of dating and making commitments not to repeat the same mistakes. For further researchers, it is necessary to provide guidance and counseling services with the aim of providing understanding and prevention of the prohibition of dating in junior high school adolescents and the impact that will later be obtained. In its application, it is necessary to adjust the techniques and media of guidance and counseling services so that the provision of services can be in accordance with the needs of students.</em></p><p><em>___________________________________________________________________</em></p><p>Fenomena pacaran di kalangan remaja sudah tidak asing didengar, bahkan hal tersebut juga menjadi trend anak muda saat ini. Tujuan dari disusunnya penelitian ini yaitu untuk memperoleh deskripsi tentang persepsi siswa tentang perilaku pacaran di SMP Negeri 10 Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis fenomenologi. Adapun pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang perilaku pacaran adalah (1) Pacaran merupakan penyemangat diri, sebagai support system, dan penyemangat ke sekolah. (2) Dampak positif pacaran, bisa bercerita tentang masalah yang kita alami. Sedangkan dampak negatifnya bisa terjerumus ke dalam hal-hal dewasa sebelum waktunya. (3) Dengan pacaran siswa dapat mengurangi rasa kesepian. Terdapat dua faktor pendorong perilaku pacaran antara lain: faktor lingkungan dan faktor kebutuhan kasih sayang. Upaya yang dilakukan guru bk adalah membuat peraturan dilarang pacaran, pemberian layanan tentang bahaya pacaran dan membuat komitmen tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan pemberian layanan bimbingan dan konseling dengan tujuan memberikan pemahaman dan pencegahan tentang larangan berpacaran pada remaja tingkat SMP beserta dampak yang nantinya akan diperoleh. Pada penerapannya perlu menyesuaikan teknik dan media layanan bimbingan dan konseling agar pemberiaan layanan dapat sesuai dengan kebutuhan siswa.</p>2023-12-25T01:05:13+08:00##submission.copyrightStatement##https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/13380Konseling Kelompok Teknik Systematic Desensitization dan Cognitive Restructuring untuk Mereduksi Nomophobia Mahasiswa2024-01-11T19:06:19+08:00Shinta Purwaningrumshinta@upy.ac.idMakin Makinshinta@upy.ac.idIka Irnawatishinta@upy.ac.idMuhamad Sahril Sidiqshinta@upy.ac.id<p><em>Nomophobia (no mobile phone phobia) describes the discomfort or anxiety caused by not being near a mobile phone, or other commonly used virtual communication device. The aim of this research is to determine the effectiveness of systematic desensitization and Cognitive Restructuring counseling techniques to reduce student nomophobia at PGRI University Yogyakarta. This research uses a Repeated Measure Design experimental design. Subjects consisted of 16 students taken by purposive sampling. The data in this study was obtained through the nomophobia scale research instrument. The repeated measure one way ANOVA test was used to compare repeated measurements on the same subject, namely from pretest, posttest and follow up between experimental groups. Meanwhile, the mixed ANOVA test was used to determine the comparison of effectiveness between experimental groups. The results of data analysis show that the experimental group with the systematic desensitization technique had a higher increase in reducing nomophobia compared to the cognitive restructuring technique. Based on the researchers' findings, it can be recommended for counselors to apply Cognitive Restructuring and systematic desensitization techniques in guidance and counseling services to reduce Nomophobia. Future researchers can add qualitative research methods to improve the quality of research.</em></p><p><strong><em>____________________________________________________________</em></strong></p><p><em>Nomophobia (no mobile phone phobia)</em> menggambarkan ketidaknyamanan atau kecemasan yang disebabkan oleh tidak berada didekat telepon genggam, atau perangkat komunikasi virtual lainnya yang biasa digunakan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui keefektifan konseling teknik <em>systematic desensitization</em> dan <em>Cognitive Restructuring </em>untuk mereduksi <em>nomophobia</em> mahasiswa di Universitas PGRI Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen <em>Repetead Measure Design</em>. Subjek terdiri atas 16 mahasiswa yang diambil dengan <em>purposive sampling</em>. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrument penelitian skala <em>nomophobia</em>. Uji <em>repeated measure one way</em> ANOVA digunakan untuk membandingkan pengukuran berulang pada subjek yang sama yakni dari <em>pretest</em>, <em>postest</em>, dan <em>follow</em><em>-up</em> antara group eksperimen. Sedangkan uji <em>mixed</em> ANOVA digunakan untuk mengetahui perbandingan keefektifan antara group eksperimen. Hasil analisis data menunjukkan kelompok eksperimen teknik <em>systematic desensitization</em> memiliki peningkatan lebih tinggi dalam mereduksi <em>nomophobia</em> dibandingkan dengan teknik <em>cognitive restructuring</em>. Berdasarkan temuan peneliti maka dapat disarankan bagi konselor dalam mengaplikasikan teknik <em>Cognitive Restructuring </em>dan <em>systematic desensitization</em> dalam layanan bimbingan dan konseling untuk mereduksi Nomophobia. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan metode penelitian kualitatif untuk meningkatkan kualitas penelitian.</p>2023-12-25T00:00:00+08:00##submission.copyrightStatement##